DETERMINAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2024
Abstract
ABSTRAK
Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia dengan jumlah penderita cenderung bertambah dan menyebar lebih luas dari tahun ke tahun. Di wilayah Sulawesi Tenggara, dilaporkan 1.663 kasus DBD tahun 2024 di Kota Kendari. Salah satu wilayah dengan angka kejadian tertinggi adalah Puskesmas Lepo-Lepo, yang mencatat 318 kasus DBD pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan kasus DBD berdasarkan kepadatan jentik (Container Index), perilaku 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang), perilaku tidur pagi dan sore, serta kepadatan hunian di Puskesmas Lepo-Lepo, Kota Kendari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik observasional, yaitu menganalisis data dengan menggunakan rancangan Case Control. Pengambilan sampel kasus menggunakan metode simple random sampling dan pengambilan sampel kontrol dengan cara matching usia dan jenis kelamin. Jumlah sampel dalam penelitian ini 61 kasus dan 61 kontrol. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah McNemar dan Odds Ratio. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan jentik (Container Indeks) (p = 0,0163 ; OR = 3,2000), 3M Plus (p = 0,0105; OR = 3,4000), kebiasaan tidur pagi dan sore hari (p= 0,0053; OR=3,1429), terhadap kejadian demam berdarah dengue dan tidak ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian (p = 0,7236; OR = 1,1333) terhadap kejadian demam berdarah dengue. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kepadatan jentik (Container index), 3M Plus, dan kebiasaan tidur pagi dan sore hari merupakan faktor risiko. Sedangkan kepadatan hunian bukan merupakan faktor risiko kejadian demam berdarah dengue.
ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a significant public health problem in Indonesia. In 2024, Kendari City, Southeast Sulawesi, recorded 1,663 DHF cases, with the highest number (318 cases) reported in the Lepo-Lepo Health Center area. This study aimed to identify factors influencing DHF incidence, including larval density (Container Index), 3M Plus behavior (draining, covering, recycling), morning and evening sleeping habits, and residential density. A case-control design with an observational analytical approach was used. The sample included 61 cases and 61 controls, selected using simple random sampling for cases and matching for controls. Data were analyzed using the McNemar test and Odds Ratio (OR). Results indicated significant associations between DHF incidence and larval density (p = 0.0163; OR = 3.2000), 3M Plus behavior (p = 0.0105; OR = 3.4000), and morning/evening sleeping habits (p = 0.0053; OR = 3.1429). However, residential density showed no significant association (p = 0.7236; OR = 1.1333). These findings suggest that high larval density, poor 3M Plus practices, and irregular sleeping patterns contribute to DHF risk. Residential crowding, on the other hand, does not appear to be a contributing factor.
Downloads
References
Kaheming EN, Mantjoro EM, Kalesaran AFC. Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Talawaan Tahun 2020-2022. J Kesehat Tambusai. 2020;4(3):2896-2904. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/889/
WHO. Dengue and severe dengue. World Health Organization. In: 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
Kementerian Kesehatan RI. Laporan Tahunan DBD di Indonesia. In: 2024. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Sinaga, J., & Emita L. Identifikasi Dan Distribusi Nyamuk Aedes Sp. Sebagai Prevalensi Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Karo. J Ilm PANNMED (Pharmacist, Anal Nurse, Nutr Midwivery, Environ Dent. 2019;13(3):139-145.
Arisanti M, Suryaningtyas NH. Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Indonesia Tahun 2010-2019. Spirakel. 2021;13(1):34-41. doi:10.22435/spirakel.v13i1.5439
Amalia YF. Pengukuran Container Index Sebagai Gambaran Kepadatan Nyamuk Di Daerah Endemis. Maj Kesehat Masy Aceh. 2019;2(2):96-103. doi:10.32672/makma.v2i2.1126
Susmaneli H, Hidayati U, Agnesia Y, Masyarakat PK, Kesehatan F, Tuah UH. FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN The Factors That Associated with The Density of Aedes Aegypti Larvae. 2024;34(2):356-367.
Siregar S, Mulyani S, Rizky VA, Akmal D, Sutriyawan A. Pengaruh Keberadaan Jentik dan Perilaku 3M Plus terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue. J Kesehat komunitas (Journal community Heal. 2023;9(3):456-463. doi:10.25311/keskom.vol9.iss3.1392
Hendayani N, Faturrahman Y, Aisyah IS. Hubungan Faktor Lingkungan Dan Kebiasaan 3M Plus Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Manonjaya. J Kesehat Komunitas Indones. 2022;18(1):406-415. doi:10.37058/jkki.v18i1.4729
Tansil MG, Rampengan NH, Wilar R. Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Anak. J BiomedikJBM. 2021;13(1):90. doi:10.35790/jbm.13.1.2021.31760
Kanan M., & Dwicahya B. Determinan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Desa Baka Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan (Determinant of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Baka Village, Tinangkung Sub-District, Banggai Kepulauan Regency). 2019;10:62-70.
Tukiman S., & Rumakey RS. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Ambon. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2023;14(6):60-63. https://forikes-ejournal.com/index.php/SF/article/view/sf14nk314/14nk314
Copyright (c) 2025 Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant Journal Medika Alkhairaat right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/) that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in Journal Medika Alkhairaat.
2. Authors are permitted to copy and redistribute the journal’s published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Journal Medika Alkhairaat.