HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN RIWAYAT PERNIKAHAN DINI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINAUS KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Abstract
ABSTRAK
Stunting adalah salah satu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama sehingga berdampak bagi perkembangan dan pertumbuhan pada anak. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 21,5%. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi dengan tingkat prevalensi stunting tertinggi yaitu sebesar 37,9% dan kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan prevalensi sebesar 50,1%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola asuh ibu dan riwayat pernikahan dini dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Binaus Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 responden yang mempunyai balita yang dibagi kedalam 32 orang untuk kelompok kasus dan 32 orang kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat, dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah praktik pemberian makan (p=0,000), pemanfaatan layanan kesehatan (p=0,006), perilaku hidup bersih dan sehat (p=0,002), dan riwayat pernikahan dini (p=0,023) sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah praktik pemberian ASI (p=0,274). Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi terkait pola asuh ibu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, memanfaatkan layanan kesehatan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta memberikan edukasi bagi remaja sebagai para calon ibu untuk mempertimbangan usia pernikahan.
ABSTRACT
Stunting is a nutritional problem caused by chronic malnutrition over a long period of time, which has an impact on the development and growth of children. The prevalence of stunting in Indonesia in 2023 will reach 21.5%. East Nusa Tenggara (NTT) province is one of the provinces with the highest stunting prevalence rate, namely 37.9% and South Central Timor (TTS) district with a prevalence of 50.1%. This study aims to analyze the relationship between maternal parenting patterns and a history of early marriage with the incidence of stunting in the work area of the Binaus Community Health Center, South Central Timor Regency. The type of research used is an analytical survey with a case control design. The sample in this study was 64 respondents who had toddlers who were divided into 32 people in the case group and 32 people in the control group. The sample in the study was taken using a simple random sampling technique. The data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis, with the chi-square statistical test. The results of this study show that the variables related to the incidence of stunting are feeding practices (p=0,000), use of health services (p=0,006), clean and healthy living behavior (p=0,002), and history of early marriage (p=0,023) while variables that do not related is the practice of breastfeeding (p=0,274). Health workers are expected to be able to provide education regarding mother's parenting patterns in meeting children's nutritional needs, utilizing health services, implementing clean and healthy living behavior, as well as providing education for teenagers as prospective mothers to consider the age of marriage.
Downloads
References
SKI, & Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. (2024). Hasil utama survei kesehatan Indonesia 2023.
Yulius, Abidin, U. wusqa, & Liliandriani, A. (2020). Hubungan pernikahan dini dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Tawalian kecamatan Tawalian Kabupaten Mamasa. Journalpeqguruang, 2(1), 279–282.
Hidayah, N., Rita, W., Anita, B., Podesta, F., Ardiansyah, S., Subeqi, A. T., Nasution, S. L., & Riastuti, F. (2019). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong). Riset Informasi Kesehatan, 8(2), 140. https://doi.org/10.30644/rik.v8i2.237
Bella, F., Fajar Nur, & Misnaniarti. (2020). hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di kota Palembang. JurnalGiziIndonesia(TheIndonesianJournalOfNutrition), 8(1), 31–39.
Cynthia, Wayan Bikin Suryawan, & Made Widiasa, A. (2019). Hubungan Riwayat ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-59 Bulan di RSUD Wangaya Kota Denpasar. JurnalKedokteranMeditek, 1(25). http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/indexhttp://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/1733
Aprilia Astuti, M., Apriliawati, A., Sutini, T., Damanik, M., Tuljanah, L., & Chairunisa, A. R. (2024). Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Ekslusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. JurnalAkademiKeperawatanHusadaKaryaJaya, 10.
Hasibuan, F. S. (2022). Hubungan Pola Pemberian Makanan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Aek Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2022.
Hidayah, N., Rita, W., Anita, B., Podesta, F., Ardiansyah, S., Subeqi, A. T., Nasution, S. L., & Riastuti, F. (2019). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong). Riset Informasi Kesehatan, 8(2), 140. https://doi.org/10.30644/rik.v8i2.237
dewi, I., Suriani, & Suhartik. (2019). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH. In Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis (Vol. 14).
Ahyana, rifanul, Zara, N., & Mardiati. (2022). hubungan pola pengasuhan dan status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah kerja puskesmas muara satu kota lhokseumawe. Jurnalkesehatanalmuslim, 8(1), 29–40.
Afriani, & Abidin, U. W. (2022). Hubungan Pernikahan Dini Terhadap Kejadian Stunting di Kecamatan Anreapi. JurnalIlmiahManusiaDanKesehatan, 5(3).
Anjani, S. (2022). Hubungan Antara Pernikahan Ibu Usia dan Asupan Protein dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-59 Bulan (studi di wilayah kerja puskesmas maesan kabupaten bondowoso).
Copyright (c) 2025 Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant Journal Medika Alkhairaat right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/) that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in Journal Medika Alkhairaat.
2. Authors are permitted to copy and redistribute the journal’s published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Journal Medika Alkhairaat.