Analysis Of The Malaria Elimination Status Maintenance Program In Endedistrict In 2023

Malaria Elimination

  • Regina Ngete Wondo Nusa Cendana University
  • Domnirsep O. Dodo Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana
  • Tadeus A. L. Regaletha Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana
Keywords: Malaria, Elimination, Program, Budget,Output

Abstract

ABSTRAK

Malaria adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh plasmodium dan termasuk dalam kelompokprotozoa. Pemerintah Indonesia telah mengupayakan untuk menghentikan kasus malaria dengan program eliminasi. Proses eliminasi malaria di setiap provinsi dicapai secara bertahap, dan ditargetkan pada tahun 2030 Indonesia akan bebas malaria. Kabupaten Ende menjadi salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang berhasil mengeliminasi kasus malaria pada tahun 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program, anggaran, serta output dalam pemeliharaan status eliminasi malaria di Kabupaten Ende tahun 2023. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan penelitian studi kasus, jumlah informan 15 orang menggunakan in-depth interview. Hasil penelitian menunjukkan dalam mencapai status eliminasi malaria di Kabupaten Ende ada inovasi baru yaitu MADURIA (Masyarakat Peduli Malaria).Terkait bagian program terdapat perbedaan sebelum dan setelah eliminasi malaria. Pasca eliminasi lebih difokuskan pada program survei migrasi dikarenakan banyaknya mobilitas masyarakat yang berpergian ke daerah endemisitas tinggi. Program survei migrasi menjadi program prioritas di Kabupaten Ende dalam mempertahankan status eliminasi malaria. Untuk bagian anggaran mengalami keterbatasan setelah adanya eliminasi malaria. Dengan adanya keterbatasan anggaran, banyak kegiatan yang tidak mendapatkan alokasi secara khusus, sehingga perlu bergabung dengan program P2P lainnya. Untuk bagian output dilihat dari cakupan ABER dan API. Peningkatan ABER yang paling tinggi dari 10.5%  meningkat menjadi 29.43%. Untuk  angka API masih di bawah 1 per 1000 penduduk. Kesimpulan program eliminasi malaria sudah efektif namun perlu meningkatkan pemetaan penduduk untuk mengantisipasi kasus impor dan meningkatkan surveilans migrasi. Pasca e liminasi anggaran semakin terbatas, sehingga perlu di maksimalkan kembali serta perlu dilakukan pelatihan kepada tenaga kesehatan secara berkala.

 

ABSTRACT

Malaria is an infectious disease caused by plasmodium and belongs to the protozoa group. The Indonesian government has attempted to stop malaria cases with an elimination program. The process of eliminating malaria in each province is achieved in stages, and it is targeted that by 2030 Indonesia will be malaria-free. Ende Regency is one of the districts in NTT Province that has succeeded in eliminating malaria cases by 2022. The research aims to determine the program, budget, and output in maintaining malaria elimination status in Ende Regency in 2023. The type of research is qualitative research with case study research, the number of informants was 15 people using in-depth interviews. The results of the research show that in achieving malaria elimination status in Ende Regency there is namely MADURIA (Malaria Care Society). Regarding the program part, there are differences before and after malaria elimination. After elimination, the focus was more on the migration survey program due to the high mobility of people traveling to areas of high endemicity. The migration survey program is a priority program in Ende Regency in maintaining malaria elimination status. The budget section experienced limitations after the elimination of malaria. Due to budget limitations, many activities do not receive special allocations, so they need to join other P2P programs. For the output section, look at the ABER and API coverage. The highest increase in ABER from 10.5% increased to 29.43%. The API figure is still below 1 per 1000 population. Conclusion: The malaria elimination program has been effective but needs to improve population mapping to anticipate imported cases and improve migration surveillance. After elimination, the budget is increasingly limited, so it needs to be maximized again and training needs to be carried out for health workers periodically.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agyekum TP, Botwe PK, Arko-Mensah J, et al. A Systematic Review of the Effects of Temperature on Anopheles Mosquito Development and Survival: Implications for Malaria Control in a Future Warmer Climate. Int J Environ Res Public Health. 2021;18(14):7255. doi:10.3390/ijerph18147255

Desita MY, Riwu YR, Limbu R. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Surveilans Malaria dalam Mendukung Eliminasi Penyakit Malaria di Kabupaten Kupang. Media Kesehat Masy. 2021;3(2):165-174. doi:10.35508/mkm.v3i2.3199

WHO. 2021. World malaria report 2021 [Internet]. In World Health Organization 2021 .https://www.who.int/teams/global-malaria programme/reports/world-malaria-report-2021

Ocvanirista RD, Siswanto S, Murniani M. Evaluasi Implementasi Kebijakan Eliminasi Program Malaria pada Puskesmas. J Penelit Perawat Prof. 2024;6(3):1179-1196. doi:10.37287/jppp.v6i3.2566

Wahono T, Astuti E, Ruliansyah A, Ipa M, Riandi M. Studi Kualitatif Implementasi Kebijakan Eliminasi Malaria di Wilayah Endemis Rendah Kabupaten Pangandaran dan Pandeglang. ASPIRATOR - J Vector-Borne Dis Stud. 2021;13:55-68. doi:10.22435/asp.v13i1.4683

Published
2024-08-09
How to Cite
Wondo, R. N., Domnirsep O. Dodo, & Tadeus A. L. Regaletha. (2024). Analysis Of The Malaria Elimination Status Maintenance Program In Endedistrict In 2023. Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 566-576. https://doi.org/10.31970/ma.v6i2.203
Section
Articles