ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KENDARI TAHUN 2023

  • Khalfia Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara Indonesia
  • Asnia Zainuddin Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia
  • Asriati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia
Keywords: Asisten Apoteker, Beban Kerja, Instalasi Farmasi, Kebutuhan Tenaga Kerja, WISN, Work Sampling.

Abstract

ABSTRAK

Upaya mewujudkan tuntutan pasien dan masyarakat terkait dengan pelayanan farmasi yang bermutu berhubungan erat dengan kuantitas dan kualitas tenaga farmasi. Data pelayanan resep di IFRS Bhayangkara Kendari tahun 2023 mencapai 7000 sampai 10.000 rer bulan. Studi ini menganalisis beban kerja dan kebutuhan tenaga farmasi di Instalasi Farmasi RS. Bhayangkara Kendari. Metode Work Sampling digunakan untuk mengukur beban kerja, sedangkan metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN) digunakan untuk mengukur kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerjanya. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif yang pengelolaan datanya menggunakan studi penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional. Peneliti melakukan observasi work sampling pada 12 tenaga teknis kefarmasian (Asisten Apoteker) dan telaah dokumen, serta melakukan wawancara mendalam dengan 4 informan kunci, yaitu Kepala IFRS Bhayangkara Kendari, Apoteker Penanggungjawab Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gudang Farmasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa beban kerja tenaga teknis kefarmasian (Asisen Apoteker) di Instalasi Farmasi Bhayangkara Kendari berada dalam kategori beban kerja tinggi (80%), dengan nilai rasio dari activity and delay sampling yaitu 0,07, nilai performance sampling yaitu 92%, dan work measurement rata-rata tenaga teknis kefarmasian (Asisten Apoteker) bekerja 8 jam per hari, baik shift maupun non-shift. Kelebihan waktu kerja akan dihitung sebagai lembur. Berdasarkan hasil work sampling tersebut, kemudian dihitung kebutuhan tenaga kerja dengan metodeWISN, ternyata jumlah tenaga yang ada saat ini lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan, yaitu 12 tenaga teknis kefarmasian (Asisten Apoteker) dari jumlah kebutuhan yakni 18 orang tenaga teknis kefarmasian (Asisten Apoteker). Berdasarkan penelitian ini maka disarankan kepada Instalasi Farmasi untuk mengurangi beban kerja petugas dengan mempercepat proses perekrutan atau penambahan tenaga teknis kefarmasian.

 

ABSTRACT

Efforts to realize the demands of patients and the public related to quality pharmaceutical services are closely related to the quantity and quality of pharmaceutical personnel. Prescription service data in IFRS Bhayangkara Kendari in 2023 reached 7000 to 10,000 per month. This study analyzes the workload and the need for pharmacy personnel in the Pharmacy Installation of Bhayangkara Kendari Hospital. The Work Sampling method was used to measure workload, while the Workload Indicator Staffing Needs (WISN) method was used to measure staffing needs based on workload. This research is included in the type of descriptive qualitative research which data management uses descriptive quantitative research studies. This research is an observational descriptive research. Researchers conducted work sampling observations on 12 pharmacy technical personnel (Pharmacist Assistants) and document review, and conducted in-depth interviews with 4 key informants, namely the Head of IFRS Bhayangkara Kendari, Pharmacist in Charge of Outpatient, Inpatient and Pharmacy Warehouse. The results showed that the workload of pharmacy technicians (Assistant Pharmacists) at the Bhayangkara Kendari Pharmacy Installation was in the high workload category (80%), with a ratio value of activity and delay sampling of 0.07, a performance sampling value of 92%, and an average work measurement of pharmacy technicians (Assistant Pharmacists) working 8 hours per day, both shift and non-shift Excess work time will be counted as overtime. Based on the results of the work sampling, then calculated labor requirements with the WISN method, it turns out that the number of existing personnel is smaller than the needs, namely 12 pharmaceutical technical personnel (Pharmacist Assistants) from the number of needs, namely 18 pharmaceutical technical personnel (Pharmacist Assistants). Based on this research, it is recommended to the Pharmacy Installation to reduce the workload of officers by accelerating the recruitment process or adding pharmaceutical technical personnel.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Fitrini, Astiena AK, Darwin D. Analisis Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja di Instalasi Farmasi RSUD Kota Makassar. J Kesehat Masy. 2023;4(2):4.

Nisaa TA, Lestari PW, Binawan U, Tenaga S, Kefarmasian T. Analysis of Pharmaceutical Workforce Workload. 2020;2:292-298.

Ifrs K, Rahman S. RUMKIT BHAYANGKARA KENDARI BULAN : FEBRUARI 2023. 2023;(7).

IFRS. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO). Standar Nas Akreditasi Rumah Sakit. 2017;(Pkpo 1):29-31.

Rahdiana N, Agustiani N. Analisis Beban Kerja Operator Finishing Sortir Dengan Metode Work Sampling (Studi Kasus Di Pt. Xzy). Ind Xplore. 2016;1(1):1-12. doi:10.36805/teknikindustri.v1i1.2

Nugroho FD. Analisis Beban Kerja dengan Metode Work Sampling pada Pegawai Administrasi Pelayanan Jaminan Sosial BPJS. Published online 2016. chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/21204/2/T1_212012069_Full text.pdf

Setiawan VB, Wulandari RD. Beban Kerja Subyektif dan Obyektif Tenaga Farmasi Rawat Jalan di Rumah Sakit. J Adm Kesehat Indones. 2016;4(1):28. doi:10.20473/jaki.v4i1.2016.28-36

Suryana D. Upaya Menurunkan Waktu Tunggu Obat Pasien Rawat Jalan dengan Analisis Lean Hospital di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Atma Jaya. J Adm Rumah Sakit Indones. 2018;4(2):110-121. doi:10.7454/arsi.v4i2.2553

Saptowati E, Hidayah N. Analisis Beban Kerja Dan Kebutuhan Kepegawaian Dengan Metode WISN dan FTEdi Farmasi RS Muhammadiyah Babat. J Keperawatan Muhammadiyah. 2022;7(3):59-66.

Faramita NI, Wiyanto S. Penyebab dan Solusi Lama Waktu Tunggu Pelayanan Obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit. J Kedokt Brawijaya. 2016;29(3):245-251. doi:10.21776/ub.jkb.2016.029.03.2

PERMENKES NOMOR 58.TAHUN 2014. MENKES. 2014;39(1):1-15. http://dx.doi.org/10.1016/j.biochi.2015.03.025%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/nature10402%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/nature21059%0Ahttp://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/nrmicro2577%0Ahttp://

Wanri A, Rahayu S, Trigono A. Analisis Kebutuhan Tenaga Administrasi Berdasarkan Beban Kerja Dengan Teknik Work Sampling Menggunakan Metode WISN Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan Unit Rawat Jalan Rs. Dr. Bratanata Jambi Tahun 2018. J Kesmas Jambi. 2018;2(2):20-32. doi:10.22437/jkmj.v2i2.6551

Wijaya HK, Prayitno S. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan Metode Workload Indicator of Staffing Need (WISN) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun. JPKM J Profesi Kesehat Masy. 2021;2(1):31-54. doi:10.47575/jpkm.v2i1.206

Cania L. Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja dengan Metode Workload. Higeia J Public Heal. 2020;4(Special 4):967-977.

Rohmani S, Fudholi A, Hakim L. Analisis Faktor Internal-Eksternal Terhadap Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rsud Dr. Moewardi Surakarta. J Pharm Sci Clin Res. 2016;01(01):10-20. doi:10.20961/jpscr.v1i1.684

Published
2024-08-09
How to Cite
Khalfia, Asnia Zainuddin, & Asriati. (2024). ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KENDARI TAHUN 2023. Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 467-478. https://doi.org/10.31970/ma.v6i2.189
Section
Articles