KARAKTERISTIK PENDERITA EPILEPSI PADA ANAK DI RSU ANUTAPURA PALU
Abstract
Epilepsi merupakan penyakit saraf yang ditandai dengan episode kejang, sehingga hal ini sewaktu-waktu dapat menimbulkan cidera pada anak terlebih jika kejang yang muncul tanpa diketahui penyebabnya. Klasifikasi bangkitan epileptik menurut ILAE 1981 antara lain bangkitan umum, bangkitan parsial/fokal, dan tidak terklasifikasi. Empat puluh persen anak penderita epilepsi mengalami status epileptikus sebelum usia 2 tahun, bahkan 75% penderita epilepsi mengalami status epileptikus sebagai gejala pertama epilepsi. Penelitian ini menggunakan desin penelitian deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling yaitu mengambil semua jumlah rekam medis pasien epilepsi anak di RSU Anutapura Palu. Distribusi penderita epilepsi pada anak berdasarkan umur diperoleh bahwa masa balita 0-5 tahun merupakan umur terbanyak yang mengalami epilepsi pada anak yaitu sebanyak 11 orang (61,1%) selanjutnya diikuti masa remaja awal 12-16 tahun sebanyak 4 orang (22,2%) kemudian masa kanak-kanak 5-11 tahun sebanyak 3 orang (16,7%), berdasarkan jenis kelamin memperoleh rasio yang sama yaitu laki-laki sebanyak 9 orang (50%) dan perempuan sebanyak 9 orang (50%), berdasarkan jenis terapi paling banyak digunakan adalah asam valproat sebesar 14 pasien (77,7%) diikuti jenis terapi diazepam dan asam valproat sebanyak 2 orang (11,1%), berdasarkan jenis bangkitan pertama yang terbanyak yaitu kejang generalista sebanyak 15 orang (83,3%) dan diikuti kejang fokal sebanyak 3 orang (16,7%), berdasarkan faktor resiko bangkitan terbanyak yaitu bangkitan post natal trauma kepala sebanyak 7 orang (38,9%) diikuti bangkitan post natal kejang demam sebanyak 4 orang (22,2%), berdasarkan riwayat kejang dalam keluarga yang tidak memiliki riwayat sebanyak 11 orang (61,1%) kemudian yang memiliki riwayat sebanyak 7 orang (38,9%).
Downloads
References
Pemula, P. D. (2017). PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA EPILEPSI PADA ANAK vol.110265.page.110493. Jakarta. 2017
Sudden Unexpected Death in Epilepsy (SUDEP) | CDC. Published September 30, 2020. https://www.cdc.gov/epilepsy/about/sudep/index.htm
Yuni V., Nurcahaya S. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Epilepsi. Jurnal Ilmiah Simantek ISSN. 5(1), 59–63. 2021
Chairunnisa U, Fitriany JFJ, Sawitri H. HUBUNGAN RIWAYAT KEJANG DEMAM DENGAN KEJADIAN EPILEPSI PADA ANAK DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH UTARA TAHUN 2015. AVERROUS J Kedokt Dan Kesehat Malikussaleh. 2018;3(2):39-56. doi:10.29103/averrous.v3i2.439
Durner M, Keddache MA, Tomasini L, et al. Genome scan of idiopathic generalized epilepsy: evidence for major susceptibility gene and modifying genes influencing the seizure type. Ann Neurol. 2001;49(3):328-335.
Aaberg KM, Gunnes N, Bakken IJ, et al. Incidence and Prevalence of Childhood Epilepsy: A Nationwide Cohort Study. Pediatrics. 2017;139(5):e20163908. doi:10.1542/peds.2016-3908
Tedyanto EH, Chandra L, Adam OM. Gambaran Penggunaan Obat Anti Epilepsi (OAE) pada Penderita Epilepsi Berdasarkan Tipe Kejang di Poli Saraf Rumkital DR. Ramelan Surabaya. J Ilm Kedokt Wijaya Kusuma. 2020;9(1):77-84. doi:10.30742/jikw.v9i1.748
Ponnusamy S. Gambaran Elektroensefalografi Pada Pasien Epilepsi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik September 2016-September 2017. Thesis.2017. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3800
Yeh CC, Chen TL, Hu CJ, Chiu WT, Liao CC. Risk of epilepsy after traumatic brain injury: a retrospective population-based cohort study. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2013;84(4):441-445. doi:10.1136/jnnp-2012-302547
Setianingsih PR, Soedomo A, Moelyo AG. Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi pada Anak di RSUD Dr. Moewardi. Nexus Kedokt Klin. 2013;2(1). Accessed March 19, 2024. https://jurnal.fk.uns.ac.id/index.php/Nexus-Kedokteran-Klinik/article/view/171
Mithayayi PAP, Mahalini DS. KARAKTERISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EPILEPSI PADA ANAK DI DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/RSUP SANGLAH DENPASAR. E-J Med Udayana. 2020;9(7):80-85. doi:10.24843/MU.2020.V09.i7.P16
Eshaq RS, Stahl LD, Stone R, Smith SS, Robinson LC, Leidenheimer NJ. GABA acts as a ligand chaperone in the early secretory pathway to promote cell surface expression of GABAA receptors. Brain Res. 2010;1346:1-13. doi:10.1016/j.brainres.2010.05.030
Andrianti PT, Gunawan PI, Hoesin F. Profil Epilepsi Anak dan Keberhasilan Pengobatannya di RSUD Dr. Soetomo Tahun 2013. Sari Pediatri. 2016;18(1):34-39. doi:10.14238/sp18.1.2016.34-39
Copyright (c) 2024 Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant Journal Medika Alkhairaat right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/) that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in Journal Medika Alkhairaat.
2. Authors are permitted to copy and redistribute the journal’s published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Journal Medika Alkhairaat.