KARAKTERISTIK PENDERITA DERMATITIS SEBOROIK YANG BEROBAT JALAN DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2018

  • Siti Ranisa Fatirahma Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Alkhairaat Palu
  • Nur Rahma Departemen Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Alkhairaat Palu
  • Mardhiyah Yamani Fakultas Kedokteran, Universitas Alkhairaat Palu
Keywords: Dermatitis Seboroik, Gangguan Kulit

Abstract

Dermatitis seboroik adalah penyakit inflamasi kulit kronis, dengan predileksi didaerah kelenjar sebaceous seperti kulit kepala, wajah, dada bagian atas, punggung dan lipatan tubuh, kondisi ini akan berdampak pada ketidaknyamanan dan menyebabkan masalah yang serius pada kulit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan hasilnya diisi pada lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi melalui perangkat lunak SPSS 17.0. Karakteristik penderita dermatitis seboroik berdasarkan usia terbanyak pada usia lansia akhir (56-65 tahun) yaitu 30,4%, dan terendah pada usia dewasa awal (26–35 tahun) yaitu 2,2%. Pada jenis kelamin terbanyak pada laki-laki 56,5%, dan terendah pada perempuan 43,5%. Pada pekerjaan terbanyak pada pensiunan 30,4%, dan paling sedikit pelajar/mahasiswa dan tidak bekerja dimana jumlahnya sama banyak 6,5%. Pada kebiasaan merokok terbanyak pada penderita yang tidak merokok 60,9%, diikuti perokok ringan sebanyak 26,1%, perokok sedang 13,0%, dan perokok berat 0%. Pada kebiasaan makan terbanyak pada kebiasaan makan yang beresiko yaitu 76,1%, dan terendah pada kebiasaan makan yang tidak beresiko yaitu 23,9%. Pada kebersihan diri yang beresiko yaitu 60,9%, dan terendah pada kebersihan diri yang tidak beresiko yaitu 39,1%. Kesimpulan dari penelitian ini paling banyak pada laki-laki, lansia akhir, dan pensiunan yang mempunyai kebiasaan makan dan kebersihan diri yang beresiko, dan hanya sebagian kecil yang merokok.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Okokon EO, Verbeek JH, Ruotsalainen JH, Ojo OA, Bakhoya VN. Topical antifungals for seborrhoeic dermatitis. In: Okokon EO, ed. Cochrane Database of Systematic Reviews. John Wiley & Sons, Ltd; 2015. doi:10.1002/14651858.CD008138.pub2

Del Rosso JQ. Adult seborrheic dermatitis: a status report on practical topical management. J Clin Aesthet Dermatol. 2011;4(5):32-38. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21607192

Gustafson Cheryl J, Davis Scott A FSR. Dermatologist complete approaches to seborrheic dermatitis. Published online 2012. https://www.semanticscholar.org/paper/Complete-Approaches-to-Seborrheic-Dermatitis-Gustafson-Davis/9afbb298fd4a46670e8ae7072e08ab8febe9c4f0

Berk T, Scheinfeld N. Seborrheic dermatitis. P T. 2010;35(6):348-352. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20592880

Selden Samuel T, William D James et al. Seborrheic Dermatitis. 2015.

Lubis NZ. Proporsi Pasien Dermatitis Seboroik Di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Tahun 2010-2012.(2012). https://digilib.usu.ac.id/detail.php?ib=118694&i=

tutik rahayu. Kulit Dan Kelamin. Published online 2011:135-154.

RSU Anutapura Palu. Angka Kejadian Dermatitis Seboroik Di RSU Anutapura Palu Tahun 2014-2017.(2017).

Goodheart Herbert. Diagnosis Fotografik & Penatalaksanaan Penyakit Kulit.; 2013.

Kandou RD, Periode Januari -Desember M, Malak S, et al. Profil dermatitis seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. J e-Clinic. 2016;4(1).

Malisa M, Soenarto S, Thaha A, Tjekyan RMS. Perbandingan Efektivitas Krim Metronidazol 1% dan Krim Ketokonazol 2% pada Dermatitis Seboroik di Wajah. J Kedokt dan Kesehat. 2015;2(2):191-196. http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/2555

Moeloek A, Lampung H. Correlation between Dermatitis Seborrhea with Quality Of Life in Patients at. :118-125.

Borda LJ, Wikramanayake TC. Seborrheic Dermatitis and Dandruff: A Comprehensive Review. J Clin Investig dermatology. 2015;3(2). doi:10.13188/2373-1044.1000019

Elewski BE. Safe and effective treatment of seborrheic dermatitis. Cutis. 2009;83(6):333-338. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19681345

Linder D, Dreiher J, Zampetti A, Sampogna F, Cohen AD. Seborrheic dermatitis and hypertension in adults: a cross-sectional study. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2014;28(11):1450-1455. doi:10.1111/jdv.12310

Capitanio B, Sinagra JL, Ottaviani M, Bordignon V, Amantea A, Picardo M. Acne and smoking. Dermatoendocrinol. 2009;1(3):129-135. doi:10.4161/derm.1.3.9638

Bruno MCT de C, Vilela MAC, Oliveira CABM de. Study on dermatoses and their prevalence in groups of confirmed alcoholic individuals in comparison to a non-alcoholic group of individuals. An Bras Dermatol. 2013;88(3):368-375. doi:10.1590/abd1806-4841.20131829

Bakardzhiev I. New Insights into the Etiopathogenesis of Seborrheic Dermatitis. J Clin Res Dermatology. 2017;4(1):1-5. doi:10.15226/2378-1726/4/1/00152

Sengotuven KL, Murugaiyan R, Kaliaperumal K. Cutaneous manifestations of chronic alcoholism: a cross sectional study in a tertiary care centre in South India. Int J Res Dermatology. 2016;2(4):55. doi:10.18203/issn.2455-4529.IntJResDermatol20163510

BOUGHTON B, MACKENNA RM, WHEATLEY VR, WORMALL A. The fatty acid composition of the surface skin fats ('sebum’) in acne vulgaris and seborrheic dermatitis. J Invest Dermatol. 1959;33:57-64. doi:10.1038/jid.1959.122

Zhang Y, Li Q, Rao E, et al. Epidermal Fatty Acid binding protein promotes skin inflammation induced by high-fat diet. Immunity. 2015;42(5):953-964. doi:10.1016/j.immuni.2015.04.016

Published
2023-12-31
How to Cite
Siti Ranisa Fatirahma, Nur Rahma Shaleh Mathar, & Mardhiyah Yamani. (2023). KARAKTERISTIK PENDERITA DERMATITIS SEBOROIK YANG BEROBAT JALAN DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2018 . Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 5(3), 231-239. https://doi.org/10.31970/ma.v5i3.154
Section
Articles