ISOLASI METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) DARI NARES ANTERIOR PASIEN PRE-OPERASI ORTOPEDI

  • Andi Meutiah Ilhamjaya Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Alkhairaat, Palu, Indonesia
  • Rizalinda Sjahril Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Muhammad Phetrus Johan Departemen Ortopedi dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Indonesia
  • Yoeke Dewi Rasita Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
  • Mochammad Hatta Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Andi Alfian Zainuddin Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Ilhamjaya Patellongi Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Ferdinand Arden Departemen Ortopedi dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
Keywords: MRSA, CHROMOGENIC AGAR, ORTOPEDI

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menyebabkan infeksi yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA) atau yang didapat di masyarakat (CA-MRSA). Dengan dampak morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Dalam kondisi sumber daya yang terbatas, ketersediaan deteksi cepat masih belum memadai di beberapa fasilitas laboratorium di Indonesia. Seringkali, membutuhkan waktu lebih dari 48 hingga 72 jam untuk mengidentifikasi MRSA di laboratorium. Oleh karena itu, deteksi cepat menggunakan metode alternatif sangatdiperlukan untuk mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasinya. Semakin cepat teridentifikasi saat skrining nares anterior pada pasien pre operasi ortopedi, maka semakin cepat pula tindakan pencegahan maupun pengendalian infeksi yang dapat dilakukan di Rumah Sakit.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel swab nares anterior pasien rencana bedah ortopedi di RSUP Dr. WahidinSudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin Makassar menggunakan medium transport Amies gel agar. Setelah itu dilakukan inokulasi langsung ke media CHROMOGENIC AGAR MRSA, hasil identifikasi dapat diketahui segera setelah 18-24 jam inkubasi pada media tersebut. Hasil penelitian menunjukkan dari 184 sampel yang diperoleh, proporsi temuan karier MRSA dari swab nares anterior pasien pre-operasi ortopedi di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah 66 pasien (38.4%), dan 8 pasien (4.6%) MSSA, sedangkan 98 pasien (57%)terdeteksi non aureus. Adapun karakteristik pasien yang mempunyai hubungan bermakna dengan temuan MRSA pada swab nares anterior pasien pre-operasi ortopedi yaitu karakteristik administrasi, riwayat rawat inap RS 3 bulan sebelumnya, dan riwayat pengunaan antibiotik 6 bulan terakhir (p value :0.001; 0.015; 0.002). Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemanfaatan media CHROMOGENIC AGAR MRSA sebagai salah satu metodekultur untuk skrining MRSA pada nares anterior pasien pre-operasi ortopedi dapat menjadi pilihan yang efektifdan efisien dalam aplikasi klinis di lingkungan Rumah Sakit. Hal ini mengurangi penggunaan banyak bahan dilaboratorium, memudahkan dalam identifikasi langsung koloni oleh karena kekhasan koloni MRSA padamedia CHROMOGENIC AGAR, serta mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi MRSApada pasien, sehingga dapat memudahkan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran MRSA dilingkungan Rumah Sakit, membantu mengurangi lama rawat inap pasien maupun mengurangi kemungkinanpenggunaan antibiotik jangka panjang pada pasien.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Graffunder E. Risk factors associated with nosocomial methicillin-resistant Staphylococcus aureus(MRSA) infection including previous use of antimicrobials. J Antimicrob Chemother 2002; 49(6): 999–1005.

Schwarzkopf R, Takemoto R, Immerman I, et al. Prevalence of Staphylococcus aureus colonization in orthopaedic surgeons and their patients. J Bone Joint Surg Am 2010; 92(9): 1815–1819.

Wertherim HF, Melles DC, Vos MC, van Leeuwen W, van Belkum A, Verbrugh HA, et al. The role of nasal carriage in Staphyococcus aureus infections. Lancet Infect Dis. 2005 Dec;5(12):751–62.

Skråmm I, Fossum Moen AE, Arøen A, Bukholm G. Surgical site infections in orthopaedic surgery demonstrate clones similar to those in orthopaedic Staphy- lococcus aureus nasal carriers. J Bone Joint Surg Am. 2014 Jun;4(11):882–8.

Tammelin A, Klötz F, Hambraeus A, Ståhle E, Ransjö U. Nasal and hand carriage of Staphylococcus aureus in staff at a department for thoracic and cardiovascular surgery: endogenous or exogenous source? Infect Control Hosp Epidemiol. 2003 Sep;24(9):686–9.

Kim, D.H., Spencer, M., Davidson, S.M., Li, L., Shaw, J.D., Gulczynski, D., Hunter, D.J., Martha, J.F., Miley, G.B., Parazin, S.J., Dejoie, P., Richmond, J.C., 2010. Institutional prescreening for detection and eradication of methicillin-resistant Staphylococcus aureus in patients undergoing elective orthopaedic surgery. Journal of Bone and Joint Surgery 92, 1820–1826. https://doi.org/10.2106/JBJS.I.01050

Anderson, D.J., Sexton, D.J., Kanafani, Z.A., Auten, G., Kaye, K.S., 2007. Severe Surgical Site Infection in Community Hospitals: Epidemiology, Key Procedures, and the Changing Prevalence of Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus . Infect Control Hosp Epidemiol 28, 1047–1053. https://doi.org/10.1086/520731

Bhattacharya, S., Pal, K., Jain, S., Chatterjee, S.S., Konar, J., 2016. Surgical site infection by methicillin resistant staphylococcus aureus– On decline? Journal of Clinical and Diagnostic Research 10, DC32–DC36. https://doi.org/10.7860/JCDR/2016/21664.8587

Perl TM, Cullen JJ, Wenzel RP, Zimmerman MB, Pfaller MA, Sheppard D, et al. Intranasal mupirocin to prevent postoperative Staphylococcus aureus infec- tions. N Engl J Med. 2002 Jun;13(24):1871–7.

Anggraini D., Ihsan M., Savira M., Djojosugito FA., Mardhiyah F. Gambaran skrining Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Pada Pasien Ortopedi di RS X Riau. Biomedika, 13(2), 117-123. Doi:https://doi.org/10.23917/biomedika.v13i2.11875.

Kobayashi T, Ishikawa T, Katsuragi J, Ota M, Omae T, Sasaki Y, Tsurumi Y, Nomoto T, Ohtori S. Effective screening methods to prevent surgical site infections in orthopedic surgery: an observational study. BMC Musculoskelet Disord. 2023 May 6;24(1):356. doi: 10.1186/s12891-023-06471-1. PMID: 37149570; PMCID: PMC10163806.

Wakatake H, Fujitani S, Kodama T, Kawamoto E, Yamada H, Yanai M, et al. Posi- tive clinical risk factors predict a high rate of methicillin-resistant Staphylo- coccus aureus colonization in emergency department patients. Am J Infect Control. 2012 Dec;40(10):988–91

Published
2023-12-31
How to Cite
Ilhamjaya, A. M., Sjahril, R., Johan, M. P., Rasita, Y. D., Mochammad Hatta, Andi Alfian Zainuddin, Patellongi, I., & Arden, F. (2023). ISOLASI METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) DARI NARES ANTERIOR PASIEN PRE-OPERASI ORTOPEDI . Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 5(3), 160-165. https://doi.org/10.31970/ma.v5i3.140
Section
Articles